Siswa dan Guru Jaktim Dievakuasi Usai Sekolah SDN Pondok Bambu Terbakar

Sekolah Dasar Negeri (SDN) Pondok Bambu 01, Jakarta Timur, pada hari Selasa, 23 Juli 2024. Akibat kejadian ini, ratusan siswa dan guru terpaksa dievakuasi untuk menghindari Sekolah Terbakar.

Kebakaran di sekolah SDN Pondok Bambu 01 ini diduga disebabkan oleh korsleting listrik yang berasal dari gudang penyimpanan barang. Api dengan cepat membesar dan menyebar ke ruang kelas, menyebabkan kepanikan di antara siswa dan guru.

“Percikan api pertama kali terlihat di gudang dan segera membesar,” jelas Farida Farhah, Kepala Satuan Pelaksana Pendidikan Duren Sawit, kepada awak media.

Melihat kobaran api yang semakin membesar, para guru dengan sigap mengevakuasi seluruh siswa ke luar gedung sekolah. Proses evakuasi berjalan lancar dan tidak ada korban jiwa maupun luka dalam insiden ini.

“Posisi siswa sudah sebagian pulang dan sebagiannya lagi masih dalam keadaan berdoa dan langsung dievakuasi ke luar. Jadi tidak ada korban jiwa maupun korban luka di dalamnya, termasuk guru juga langsung dievakuasi keluar,” kata Farida.  

Petugas pemadam kebakaran dari Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Timur segera tiba di lokasi kejadian setelah menerima laporan. Sebanyak 17 unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan untuk memadamkan api.

“Objek terbakar gudang sekolah atau gudang drum band dan 18 ruang kelas,” kata Abdul Wahid, salah satu petugas pemadam kebakaran, saat dikonfirmasi.

Api berhasil dipadamkan sekitar pukul 13.00 WIB. Namun, akibat kebakaran ini, seluruh ruang kelas di sekolah mengalami kerusakan parah. Tembok-tembok menghitam, atap gedung hampir roboh, dan seluruh perabotan di dalam kelas ludes terbakar.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berjanji akan segera membangun kembali sekolah SDN Pondok Bambu 01 yang terbakar. Untuk sementara waktu, kegiatan belajar mengajar siswa akan dipindahkan ke beberapa sekolah terdekat, yaitu SDN Pondok Bambu 07 dan SDN Pondok Bambu 10.

“Kami sudah berkoordinasi dengan sekolah-sekolah terdekat untuk memastikan kegiatan belajar mengajar (KBM) tetap berlangsung seperti biasa,” ungkap Farida.  

Insiden kebakaran ini menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak untuk lebih memperhatikan keselamatan di sekolah. Diharapkan, kejadian serupa tidak terulang kembali di masa mendatang.