Sir Isaac Newton dikenal sebagai salah satu ilmuwan paling berpengaruh dalam sejarah, dan kisah apel jatuh adalah ikon legendarisnya. Lebih dari sekadar cerita, momen itu memicu pemikiran mendalam yang melahirkan tiga Hukum Gerak universal. Penemuan fundamental ini merevolusi pemahaman kita tentang fisika dan cara kerja alam semesta. Kontribusinya membentuk dasar mekanika klasik yang kita pelajari hari ini.
Hukum Gerak Newton yang pertama dikenal sebagai Hukum Kelembaman. Hukum ini menyatakan bahwa suatu objek akan tetap diam atau terus bergerak dengan kecepatan konstan, kecuali jika ada gaya luar yang bertindak padanya. Konsep ini menantang pandangan Aristoteles sebelumnya dan menjadi pilar awal untuk memahami interaksi antara objek dan lingkungannya dalam gerak.
Hukum Gerak yang kedua adalah yang paling sering digunakan dalam perhitungan fisika: $F=ma$. Hukum ini menjelaskan bahwa gaya (F) yang bekerja pada suatu objek sama dengan massa (m) dikalikan dengan percepatan (a). Hukum ini memberikan alat matematis untuk mengukur dan memprediksi bagaimana objek akan bergerak ketika dikenai kekuatan eksternal tertentu.
Hukum Gerak ketiga adalah Hukum Aksi Reaksi. Hukum ini menyatakan bahwa untuk setiap aksi, selalu ada reaksi yang sama besar dan berlawanan arah. Prinsip ini menjelaskan mengapa kita bisa berjalan, mengapa roket bisa terbang, dan bagaimana berbagai objek berinteraksi satu sama lain, menegaskan sifat timbal balik dari gaya.
Penemuan ketiga hukum ini tidak muncul dalam sekejap. Newton mengembangkan kerangka teori ini selama periode “Great Plague” di Inggris, ketika ia kembali ke rumahnya di Woolsthorpe Manor. Di sana, ia memiliki waktu untuk merenungkan fenomena alam tanpa gangguan dari aktivitas akademik di Cambridge.
Ketiga Hukum Gerak ini, bersamaan dengan Hukum Gravitasi Universal, diuraikan dalam karya agungnya tahun 1687, Philosophiæ Naturalis Principia Mathematica (atau disingkat Principia). Buku ini dianggap sebagai tonggak sejarah terbesar dalam ilmu pengetahuan dan menjadi buku teks fisika selama lebih dari dua abad.
Dampak penemuan Newton meluas jauh melampaui fisika. Konsep hukum hukum universalnya memengaruhi filsafat dan pencerahan, menunjukkan bahwa alam semesta beroperasi berdasarkan aturan yang logis dan dapat dihitung. Warisan pemikirannya mengubah cara manusia melihat dunia.
Meskipun fisika modern telah melampaui batasan hukum Newton dengan teori relativitas Einstein, Hukum Gerak Newton tetap vital. Mereka masih digunakan sehari hari untuk memprediksi gerakan di Bumi, dari pelemparan bola hingga rekayasa mesin. Kisah apel itu menandai kelahiran fisika modern.
